Kata Pengantar Karya Lengkap

Disertasi Cak Nur (1984)

IBN TAYMIYYA ON KALAM AND FALSAFA

(A PROBLEM OF REASON AND REVELATION IN ISLAM)

Pengantar untuk Membaca Disertasi Cak Nur

Budhy Munawar-Rachman

 

Bagi sebagian Muslim saat ini, Ibnu Taimiyah dikenal sebagai salah satu figur penting, panutan bagaimana menjalankan Islam dengan benar, terutama bagi kalangan Salafi dan Wahabi. Kuatnya pengaruh tersebut lebih banyak bukan karena kecermelangan intelektualnya, tapi lebih banyak karena klaimnya yang menganggap bahwa kebenaran Islam yang otentik hanya terdapat pada masa salaf al-shalih. Asumsi ini lebih berpengaruh dari pada bangunan intelektualnya sendiri. Ini terlihat dari banyaknya orang yang hanya mengikuti anjuran untuk kembali kepada Alquran dan Hadis Nabi, tanpa melihat bahwa Ibnu Taimiyah, tokoh yang menjadi panutan mereka, sebenarnya adalah seorang logikawan. Alih-alih mengkritik filsafat, Ibnu Taimiyah sebagaimana dikatakan Kamali dalam Islamic Thought bahkan menganggapnya sebagai “sangat Aristotelan”. Mohammad Iqbal malah menilainya sebagai seorang empirisis dan sangat menganjurkan induksi, metode pengamatan dan percobaan. Bahkan Syed Sulaiman Nadvi menyebut Ibn Taimiyah sebagai “pendiri pertama sistem Logika Mill dan pendahulu filsafat induksi, jauh sebelum David Hume. Cak Nur menunjukkan dalam disertasi ini, bahwa disamping kritiknya yang tajam kepada tasawuf, selain ilmu kalam dan filsafat yang dibahas dalam disertasi ini, Ibn Taimiyah sebenarnya adalah seorang Sufi. Ia adalah anggota tarekat Qadiriah, sebuah ordo Sufi, yang pendirinya kebetulan penganut Hambali. Melalui tarikat inilah ia menyebarkan gerakan pemurniannya dengan menerapkan asas ijtihad kepada tasawuf.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Buku Ensiklopedi Nurcholish Madjid yang ada di depan pembaca ini adalah hasil penyuntingan lebih dari 15 tahun kerja intelektual dan pengajaran Prof. Dr. Nurcholish Madjid di Pusat Studi Islam Paramadina. Selama masa yang panjang itu, sejak berdirinya Yayasan Paramadina, sampai masa-masa menjelang reformasi, Cak Nur—panggilan akrab beliau—terus-menerus memberikan pada mahasiswa-mahasiswanya di Paramadina, gagasan-gagasan keberagamaan yang segar, inspiratif, berwawasan universal, kosmopolit, dan penuh kedalaman spiritual—bahkan kadang-kadang menantang berpikir ulang atas kepercayaan keagamaan tradisional selama ini. Dalam proses belajar itu, terbentuklah apa yang kemudian disebut “Komunitas Paramadina”––yaitu ribuan mahasiswa atau murid-murid Cak Nur yang secara intens terus-menerus mempelajari pemikiran Islam di Paramadina, selama bertahun-tahun hingga kini. Dalam proses pengajaran Cak Nur itu Alhamdulillah sempat tersimpan rekaman ratusan jam perkuliahan Cak Nur, dan catatan-catatan (hand out), yang sayangnya tak terdokumentasi lagi tanggal pengajarannya itu. Maka lebih dari 200 kelas (sebanding 400 jam) perkuliahan, ratusan catatan, hand out, dan makalah beliau kemudian ditranskrip, dan diedit untuk kepentingan penerbitan buku Ensiklopedi Nurcholish Madjid ini. Pikiran Cak Nur memang bersifat “ensiklopedis,” maksudnya meliputi banyak isu dan sangat komprehensif. Sehingga dengan buku ensiklopedi ini diharapkan tersimpan sebuah dokumentasi pemikiran Cak Nur yang relatif cukup lengkap. Buku ini diharapkan dapat tergambar salah satu wajah Islam yang sekarang dirindukan di Indonesia, yaitu wajah Islam yang terbuka, toleran, dan penuh keramahan. Sebuah wajah Islam yang diimpikan Cak Nur terwujud dalam kehidupan keagamaan Islam di Indonesia.

Satu Menit Pencerahan Nurcholish Madjid

Koleksi Poster Kutipan Cak Nur